
Tulang Bawang Barat, BIZNEWS.ID - Setahun lebih Pandemi COVID 19 telah menimpa bangsa Indonesia bahkan dunia, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk bisa lepas dari musibah pandemi ini. Salah satu Ikthiar yang kini dilakukan adalah berdoa bersama untuk menanggulangi Covid 19.
Menurut Sulthonul Mursyid, Syekh KH.Sirojudin Ilyas AL-Arif Billah, bahwa Doa Bersama ini atau istighotsah dilaksanakan dengan tujuan memohon kepada Alloh SWT agar wabah pandemic Covid 19 ini diangkat dan dicabut dari bumi nusantara.
“Dengan harapan kepada Alloh agar covid 19, Alloh berkenan segara mencabut, mengambil covid 19 yang paling ditakuti oleh semua manusia. sehingga Alloh ridho mengambilnya,” kata KH.Sirojudin Ilyas atau biasa dipanggil Gus Din.
Gus Din menjelaskan, Doa Bersama ini dikuti oleh seluruh lapisan masyarakat antar golongan, baik muslim maupun non muslim ditempatnya masing masing secara serentak dan dalam waktu yang bersamaan. Karena wabah ini menimpa seluruh golongan ummat manusia.
"Sehingga cara menghadapinya, cara-cara berdoa dan meminta keselamatan kepada Allah-pun tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, namun harus secara bersama-sama oleh seluruh bangsa Indonesia khususnya dilakukan oleh masyarakat setempat secara bersama-sama pula dan ditempatnya masing masing," ujar Ujar Gus Din di Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung, Minggu (04/04/2021).
Lebih lanjut Gus Din menguraikan bahwa istighotsah ini ada dua macam, yang pertama ada istighotsah golongannya salik, ada istighotsah golongan suluk. Jika salik istilahnya dari manusia memohon kepada Alloh, sedangkan suluk itu dari atas kebawah alias menerima hidayah atau perintah, sehingga beliau atau yang diperintah ini harus turun ke masyarakat menyampaikan apa yang dipahamkan berupa istighotsah yang memiliki arti meminta eprtolongan.
Pada kesempatan tersebut Bupati Umar Ahmad juga meyakini bahwa menghadapi Pandemi COVID 19 ini tidak cukup dengan hanya mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, dan menghindari kerumunan tanpa meminta pertolongan kepada Allah sebagai Tuhan yang menurunkan musibah itu sendiri.
"Doa bersama ini harus kita jalani sebagai bentuk pengakuan kita kepada Allah bahwa kita manusia adalah lemah. Allah-lah yang maha kuat, Allah-lah yang menciptakan kita, menghidupi dan mematikan kita, serta memperjalankan kita dalam kehidupan sehari-hari. Hidup dan mati kita tentu merupakan ketentuan-Nya, serta takdir dan kehendak-Nya. Sehingga kematian kita itu bukan disebabkan oleh segala macam musibah, termasuk COVID 19, tetapi semata-mata karena kehendak-Nya," sambungnya.
Untuk itu ia mengajak semua masyarakat “Tulang Bawang Barat” untuk kembali kepada Tuhan yang Maha Kuasa seutuhnya dan meyakini seyakin-yakinnya bahwa hanya Dia lah Allah yang mampu melindungi, menolong, menghidupi dan mematikan seluruh mahkluk di muka bumi.
LEAVE A REPLY