Home Sport Sejarah Baru di Dunia Catur: Shafira Devi Harfesa Lolos ke Piala Dunia Catur 2025

Sejarah Baru di Dunia Catur: Shafira Devi Harfesa Lolos ke Piala Dunia Catur 2025

Catur

0
SHARE
Sejarah Baru di Dunia Catur: Shafira Devi Harfesa Lolos ke Piala Dunia Catur 2025

Keterangan Gambar : Shafira Devi Harfesa bersama Tim Catur Indonesia dan official yang mengikuti Kualifikasi Piala Dunia Catur 2025 Zona 3.3 di UlaanBaatar, Mongolia.

BIZNEWS.ID - ULAANBAATAR - Kualifikasi Piala Dunia Catur 2025 Zona 3.3 resmi berakhir pada pukul 18.00 waktu setempat di Holiday Inn Ulaanbaatar, Mongolia. Kejuaraan ini membawa kabar gembira bagi tim catur Indonesia, dengan lolosnya pemain muda Indonesia, Shafira Devi Harfesa, ke Piala Dunia Catur 2025, setelah juara di kategori woman.

Kejuaraan yang diikuti tujuh negara, yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Vietnam, Hongkong, Filipina, dan Mongolia, memperebutkan dua tempat untuk kategori pria (Open Category) dan satu tempat untuk kategori wanita di Piala Dunia Catur 2025.

Pecatur muda Indonesia, Shafira Devi Harfesa, berhasil menembus Piala Dunia Catur 2025 setelah menjalani 9 babak yang penuh tantangan. Pemain berusia 16 tahun asal Yogyakarta ini membuktikan kemampuannya dengan tampil luar biasa, mengalahkan lawan-lawannya yang memiliki peringkat lebih tinggi.

Shafira meraih hadiah sebesar USD 1500 atas pencapaiannya dan menjadi pecatur perempuan Indonesia kedua yang lolos ke Piala Dunia Catur 2025 setelah WGM Medina Warda Aulia yang juga berhasil menjuarai Asian Zone 3.3 Chess Championships 2019.

Ketua Umum PB Percasi sekaligus Ketua FIDE Zona 3.3, GM Utut Adianto, menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian Shafira.

“Kami bersyukur, karena kita sudah memiliki generasi berikutnya untuk memperkuat tim Merah Putih. Menjadi juara zonal itu sangat luar biasa,” ungkap Utut.

Kejuaraan Kualifikasi Piala Dunia Catur 2025 Zona 3.3 yang berlangsung di Ulaanbaatar, Mongolia, diikuti oleh empat pecatur putra Indonesia, yakni GM Novendra Priasmoro, IM Yoseph Theofilus Taher, IM Nayaka Budi Darma, dan FM Satria Duta Cahaya, serta dua pecatur putri, yaitu WIM Laysa Latifah dan Shafira Devi Harfesa.

Dari enam pecatur yang dikirim, Shafira, yang memiliki rating terendah (1983) dan belum menyandang gelar, berhasil mengatasi tantangan berat dan lolos ke Piala Dunia Catur 2025.

Perjalanan Shafira di turnamen ini memang penuh kejutan. Di babak kedua, ia berhasil mengalahkan pecatur senior asal Filipina, WGM Janelle Frayna (2311), dengan kemenangan dramatis pada langkah ke-54. Di babak terakhir, Shafira kembali menunjukkan ketangguhannya dengan menaklukkan pecatur peringkat pertama asal Mongolia, WGM Munkhzul Turmunkh (2301).

Kemenangan tersebut menjadi momen paling mendebarkan dalam perjalanan Shafira di turnamen ini. Shafira mengungkapkan kebahagiaannya atas pencapaiannya.

"Senang sekali rasanya. Semua lawan saya di turnamen ini sangat kuat, jadi saya harus selalu fokus dan konsentrasi saat bertanding," ujar Shafira dalam wawancara via telepon, Kamis (1/5).

Dari total 9 babak, Shafira mencatatkan 6 kemenangan, 2 seri, dan 1 kekalahan. Menurutnya, ketenangan dan langkah-langkah presisi saat bertanding menjadi kunci keberhasilannya.

"Setiap hari, saya selalu menyiapkan dua hal: latihan dan doa," tambahnya.

Pelatih Shafira, GM Susanto Megaranto dan IM Tirta Chandra, yang juga merupakan bagian dari Pelatnas Junior "The Dream Team Reborn," menilai Shafira sebagai sosok pecatur muda dengan tekad yang kuat.

"Shafira adalah pecatur muda yang sangat disiplin dan bekerja keras untuk mencapai target-target yang ditetapkan," kata GM Susanto.

Sementara itu, di kategori putra, GM Tin Jingyao dari Singapura menjadi pemenang pertama dengan hadiah USD 2200, diikuti oleh IM Agibileg Uurtsaikh dari Mongolia yang memperoleh hadiah USD 1800. Keduanya juga berhak mengikuti Piala Dunia Catur 2025 yang akan diselenggarakan di New Delhi, India, pada Oktober-November 2025.

Dengan pencapaian ini, Shafira Devi Harfesa telah membuktikan bahwa ketekunan dan kerja keras membuahkan hasil yang manis, serta menjadi kebanggaan bagi dunia catur Indonesia. Shafira pun langsung mendapat gelar Women International Master (WIM). Menurut pengamat olahraga catur, Heri Darmanto, raihan gelar Shafira ini hal yang luar biasa, dari untitle internasional langsung mendapat WIM, melewati WCM dan WFM.

"Gak lewat WCM WFM dulu. Nampaknya jarang kayak gini," jelas Heri dalam komentarnya di WAG Gens Una Sumus.(Dens)

Tag:
#PialaDuniaCatur2025, #ShafiraDeviHarfesa, #CaturIndonesia, #KualifikasiCatur, #Zona3.3,